Selasa, 23 Juli 2013

Mobile Technolgy


Daftar Isi

Bab I 2
1.1 Penjelasan Mobile technolgy. 2
1.2 Perkembangan Mobile technolgy. 2
1.3 Operator Jaringan. 3
1.3.1 Perkembangan Teknologi Wireless. 3
1.3.2 Sekilas Tentang WiMAX. 4
1.3.3 Spektrum Frekuensi WiMAX. 4
1.3.4 Elemen Perangkat WiMAX. 5
1.3.5 Teknologi WiMAX dan Layanannya. 5
1.4 Tinjauan Teknologi 6
1.4.1 Manfaat Membangun Jaringan LAN (Local Area Network). 7
1.5 Tentang Gadget dan Smartphone. 8
1.6  Hardware Technolgy. 9
Bab 2. 11













Bab I

Mobile Technology

 

1.1 Penjelasan Mobile technolgy


Mobile technology atau teknologi mobile adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan berbagai macam tipe dari teknologi komunikasi selular. Teknologi mobile ini telah berkembang dengan sangat pesat pada beberapa tahun terakhir. Sejak awal dari millennium ini, sebuah perangkat mobile sudah berubah dari pager 2 arah yang simple menjadi telefon selular, sistem navigasi GPS, web browser, client Instant Messenger dan video game genggam. Banyak ahli yang mengatakan bahwa tekn0logi komputer dimasa yang akan datang bertumpu pada teknologi mobile.

4G mengacu pada generasi keempat dari standar selular wireless. 4G merupakan suksesor dari 3G dan 2G. Tata nama dari generasi-generasi ini mengacu pada perubahan pada sifat dasar layanan dan band frekuensi yang baru. Yang pertama adalah transmisi analog(1G) ke digital(2G). Kemudian diikuti dengan 3G yang mendukung multi media dengan kecepatan transmisi sedikitnya 200kbit/s dan akan diikuti oleh 4G, yang merujuk pada jaringan IP packed-switched, akses mobile ultra-broadband(kecepatan gigabit) dan transmisi multi-carrier.

1.2 Perkembangan Mobile technolgy

Menurut Rupert Murdoch, generasi yang lahir di atas tahun 1982 lebih dikenal sebagai generasi digital natives atau "penduduk asli dunia digital". Pasalnya, ketika mereka lahir telah berada di lingkungan teknologi ICT yang sudah maju. Cara manusia berinterakasi pun berubah drastis. Menurut Mark Weiser, seorang peneliti di Palo Alto Research Center of Xerox Co., saat ini manusia sudah memasuki era Ubiquitous Society atau suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya setiap orang dapat terkoneksi dengan orang lain tanpa batas wilayah dan negara di manapun dan kapan pun. Kenapa hal ini bisa terjadi?

            Perkembangan ICT, khususnya perkembangan teknologi komputer yang beralih dari desktop ke mobile device begitu cepat dan membuat orang dapat bekerja secara dinamis tanpa harus duduk berjam-jam di depan komputer. Terbukti, menurut laporan Nielsen, lebih dari 65 persen orang Indonesia bekerja dan mengakses jejaring sosial via mobile device.
            Perkembangan teknologi mobile dan gadget yang sedemikian cepat membawa perkembangan bagi mobile apps yang juga semakin berkembang. Aplikasi game dan aplikasi sosial dan berbagai aplikasi lainnya berbasis mobile semakin marak ini ditengarai dengan jumlah mobile apps yang digelontorkan pengembang perankat mobile ke berbagai mobile apps.store.
            Hal ini tentu menjadi peluang besar tumbuhnya enterpreneuer muda melalui start-up mereka. Dari sisi, industri mobile phone juga memunculkan banyak vendor besar dan terkemuka, yang kemudian membutuhkan sumber daya mobile programmer semakin banyak.
            Contoh saja Samsung, misalnya. Samsung sekurang-kurangnya membutuhkan 1000 lulusan sarjana komputer dengan kompetensi khusus di bidang mobile apps.& tech. Belum lagi, Blackberry, iOS dan Nokia dan lain-lainnya, termasuk industri developer lokal yang masih membutuhkan banyak tenaga ahli di bidang mobile apps.& tech.
            Pada 2013 ini, menurut Gartner, peperangan mobile devices akan semakin seru antara dua vendor terbesar, yaitu Samsung dan Apple. Peperangan bisnis antara keduanya masih menjadi sorotan utama, ditambah perkembangan Mobile apps dan HTML 5 semakin marak. Belum lagi, kian banyak bermunculan Enterprise App Store yang memberikan kemudahan bagi banyak perusahaan untuk menggunakan mobile apps dalam operasionalnya sehari-hari.
            Seperti dilansir beberapa media di Indonesia, bahwa jumlah pelanggan selular sudah melebihi jumlah penduduk Indonesia. Hal ini selain ditengarai bahwa seseorang bisa mempunyai beberapa telepon selular sekaligus, juga lantaran pemakaian telpon seluler sudah menyebar sampai ke pelosok tanpa memandang kelas ekonomi. Fakta ini tentu memberikan gambaran bahwa peluang pasar yang besar di sektor mobile content. Bayangkan, satu mobile content yang bisa diunduh 200 juta orang Indonesia, maka anggaplah seorang developer menerima fee untuk 1 mobile apps yang dinduh Rp 1000 saja, dapat dibayangkan berapa penghasilan yang dapat diterima oleh seorang developer, bukan?

1.3 Operator Jaringan

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.

1.3.1 Perkembangan Teknologi Wireless

Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP). Perbandingan beberapa karakteristik sistem wireless data berkecepatan tinggi digambarkan oleh First Boston seperti berikut.


1.3.2 Sekilas Tentang WiMAX

WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.

1.3.3 Spektrum Frekuensi WiMAX

Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.

1.3.4 Elemen Perangkat WiMAX

Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya.

Base Station (BS)

Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:

  • NPU (networking processing unit card)
  • AU (access unit card)up to 6 +1
  • PIU (power interface unit) 1+1
  • AVU (air ventilation unit)
  • PSU (power supply unit) 3+1

Antena

Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.

Subscriber Station (SS)

Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.

1.3.5 Teknologi WiMAX dan Layanannya

BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil.

1.4 Tinjauan Teknologi

WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.

1.4.1 Manfaat Membangun Jaringan LAN (Local Area Network)

Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).
WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut. Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.
Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.

Test Equipment WiMAX

Vendor / Manufactures WiMAX

Berikut adalah perusahaan pembuat perangkat WiMAX
  • Motorola
  • InfiNet Wireless
  • Aperto
  • EION
  • Axxcelera
  • Xirka

WiMAX di Indonesia

Di Indonesia, izin prinsip penyelenggaraan jaringan WiMAX di frekuensi 2,3 GHz diberikan melalui proses lelang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yang hasilnya diumumkan pada 16 Juli 2009 [1][2]. Hasil lelangnya adalah:

Operator 4G WiMAX Pertama di Indonesia

Sitra WiMAX adalah operator 4G WiMAX pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G Wireless Broadband di bulan Juni 2010. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD. Sebelum hadir secara komersial untuk publik, Sitra telah melayani sedikitnya 2000 pelanggan di kawasan Jakarta Barat dan Karawaci yang mendapatkan layanan ujicoba gratis sejak September 2010.

1.5 Tentang Gadget dan Smartphone


1.      Gadget
Sebuah gadget adalah sebuah obyek (alat atau barang elektronik) teknologi kecil yang memilki fungsi khusus, tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. gadget selalu diartikan lebih tidak biasa atau didesain secara lebih pintar dibandingkan dengan teknologi normal pada masa penemuannya. gadget kadang juga disebut dengan gizmos.
ada juga saya nemu tulisan yang menguraikan pengertian dari gadget…
english to english : gadget is a device or control that is very useful for a particular job, bisa diartikan bahwa gadget adalah perangkat yang berguna untuk suatu pekerjaan tertentu.
English to indonesian : gadget adalah alat atau perkakas yang praktis. pengertian ini sudah mengarah kepada kemajuan teknologi, dimana kata praktis bisa merujuk kepada sesuatu yang mudah digunakan.
Wikipedia sendiri mempunyai makna gadget sebagai suatu istilah yang berasal dari bahasa inggris untuk merujuk pada suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik, yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru. gadget dianggap dirancang secara berbeda dan lebih canggih dibandingkan teknologi normal yang ada pada saat penciptaannya.

2.      Smartphone
Smartphone adalah sebuah device yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti telepon atau sms) juga di dalamnya terdapat fungsi pda (personal digital assistant) dan berkemampuan seperti layaknya komputer.
Ada banyak tipe dari sistem operasi untuk Smartphone, diantaranya: Symbian, Android, Blackberry, Palm Pre, Apple iPhone dan Windows Mobile. Yang paling populer adalah Apple iPhone, dan yang terbaru adalah Android. Android adalah sistem operasi mobile yang dikembangkan oleh Google. Android adalah sistem operasi mobile pertama yang merupakan open source secara utuh. Apple iPhone, yang memiliki beberapa sistem operasi seperti 3G dan 3GS, adalah smart phone yang paling terkenal saat ini., karena sistem operasinya dapat diotak-atik sesuai kebutuhan yang dapat digunakan untuk mendownload aplikasi yang dibuat Apple (biasa disebut Apps) seperti games, peralatan GPS dan aplikasi lainnya. Setiap pengguna juga dapat membuat Apps mereka sendiri dan mempublishnya ke App Store. Palm Pre mempunyai sistem operasi yang mempunyai fungsi pad Internet dan mensupport bahasa pemrograman yang Internet-based seperti CSS, HTML dan JavaScript. BlackBerry adalah smart phone yang memiliki player multimedia dan instalasi software pihak ketiga. Windows Mobile memiliki kemampuan seperti PDA. Symbian adalah sistem operasi yang original untuk smartphone dengan sejarah yang paling kaya dan pemegang pasar terbesar.

1.6  Hardware Technolgy


Dua produsen teknologi besar, Apple dan Samsung, secara resmi menandatangani kesepakatan kerja sama untuk memproduksi cip A-series untuk perangkat iOS. Menurut laporan yang dilangsir The Korea Ekonomic Daily, kesepakatan itu ditandatangani pada 14 Juli 2013.
Secara spesifitk kesepakatan itu dicapai untuk merakit cip A9 14-nanometer mulai 2015. Klaim ini muncul setelah TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing) mengonfirmasi kesepakatan dengan Apple untuk mulai memproduksi cip A-series pada 2014.
"Samsung Electronics telah menyuplai AP (Application Processor) untuk Apple sejak 2007. Tapi kontrak berakhir karena Apple menyuplai cip A8 AP nano di TSMC pada 2012. Saat itu Samsung dan Apple dalam persengketaan hak paten. Samsung Electronics kini telah mengembangkan cip model 14 nano mengungguli rivalnya, TSMC, untuk kembali mendapatkan pemesanan dari Apple," TSMC menyatakan.
Belum jelas apakah Samsung dan TSMC akan sama-sama memproduksi cip A9 atau Apple telah memilih Samsung sebagai penyuplai utama cip-nya untuk jangka panjang.
Apple telah lama berupaya mengurangi ketergantungan pada Samsung sebagai penyuplai komponennya. Sebab, kedua perusahaan teknologi raksasa itu telah menjadi rival yang sengit dalam pasar smartphone dan pengadilan. Namun, bagaimana pun juga kedua perusahaan itu akhirnya tetap bekerja sama. Sebab, Apple belum mampu memproduksi komponen yang cocok dengan teknologi, kapasitas produksi, dan harganya.























Bab 2

Penutup
Kesimpulan :
1.   Dari jaman - kejaman Mobile Technolgy selalu berkembang dan semakin canggih
2.   Operator semakin hari semakin bersaing guna mendapatkan konsumen yang banyak untuk mempuaskan pelanggannya
3.   Mobile technology pun semakin canggih dengan adanya gadget dan hp pintar dengan banyak macam
Daftar Pustaka
1.   Ahmad. (2010). Mobile Technology _ JuLzzzzZ's Blog. Jakarta: Erlangga.
2.   Rahmat, G. (2008). Perkembangan Teknologi . Jakarta: PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia).




Daftar Isi













Mobile Technology


Mobile technology atau teknologi mobile adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan berbagai macam tipe dari teknologi komunikasi selular. Teknologi mobile ini telah berkembang dengan sangat pesat pada beberapa tahun terakhir. Sejak awal dari millennium ini, sebuah perangkat mobile sudah berubah dari pager 2 arah yang simple menjadi telefon selular, sistem navigasi GPS, web browser, client Instant Messenger dan video game genggam. Banyak ahli yang mengatakan bahwa tekn0logi komputer dimasa yang akan datang bertumpu pada teknologi mobile.

4G mengacu pada generasi keempat dari standar selular wireless. 4G merupakan suksesor dari 3G dan 2G. Tata nama dari generasi-generasi ini mengacu pada perubahan pada sifat dasar layanan dan band frekuensi yang baru. Yang pertama adalah transmisi analog(1G) ke digital(2G). Kemudian diikuti dengan 3G yang mendukung multi media dengan kecepatan transmisi sedikitnya 200kbit/s dan akan diikuti oleh 4G, yang merujuk pada jaringan IP packed-switched, akses mobile ultra-broadband(kecepatan gigabit) dan transmisi multi-carrier.

Menurut Rupert Murdoch, generasi yang lahir di atas tahun 1982 lebih dikenal sebagai generasi digital natives atau "penduduk asli dunia digital". Pasalnya, ketika mereka lahir telah berada di lingkungan teknologi ICT yang sudah maju. Cara manusia berinterakasi pun berubah drastis. Menurut Mark Weiser, seorang peneliti di Palo Alto Research Center of Xerox Co., saat ini manusia sudah memasuki era Ubiquitous Society atau suatu tatanan masyarakat yang di dalamnya setiap orang dapat terkoneksi dengan orang lain tanpa batas wilayah dan negara di manapun dan kapan pun. Kenapa hal ini bisa terjadi?

            Perkembangan ICT, khususnya perkembangan teknologi komputer yang beralih dari desktop ke mobile device begitu cepat dan membuat orang dapat bekerja secara dinamis tanpa harus duduk berjam-jam di depan komputer. Terbukti, menurut laporan Nielsen, lebih dari 65 persen orang Indonesia bekerja dan mengakses jejaring sosial via mobile device.
            Perkembangan teknologi mobile dan gadget yang sedemikian cepat membawa perkembangan bagi mobile apps yang juga semakin berkembang. Aplikasi game dan aplikasi sosial dan berbagai aplikasi lainnya berbasis mobile semakin marak ini ditengarai dengan jumlah mobile apps yang digelontorkan pengembang perankat mobile ke berbagai mobile apps.store.
            Hal ini tentu menjadi peluang besar tumbuhnya enterpreneuer muda melalui start-up mereka. Dari sisi, industri mobile phone juga memunculkan banyak vendor besar dan terkemuka, yang kemudian membutuhkan sumber daya mobile programmer semakin banyak.
            Contoh saja Samsung, misalnya. Samsung sekurang-kurangnya membutuhkan 1000 lulusan sarjana komputer dengan kompetensi khusus di bidang mobile apps.& tech. Belum lagi, Blackberry, iOS dan Nokia dan lain-lainnya, termasuk industri developer lokal yang masih membutuhkan banyak tenaga ahli di bidang mobile apps.& tech.
            Pada 2013 ini, menurut Gartner, peperangan mobile devices akan semakin seru antara dua vendor terbesar, yaitu Samsung dan Apple. Peperangan bisnis antara keduanya masih menjadi sorotan utama, ditambah perkembangan Mobile apps dan HTML 5 semakin marak. Belum lagi, kian banyak bermunculan Enterprise App Store yang memberikan kemudahan bagi banyak perusahaan untuk menggunakan mobile apps dalam operasionalnya sehari-hari.
            Seperti dilansir beberapa media di Indonesia, bahwa jumlah pelanggan selular sudah melebihi jumlah penduduk Indonesia. Hal ini selain ditengarai bahwa seseorang bisa mempunyai beberapa telepon selular sekaligus, juga lantaran pemakaian telpon seluler sudah menyebar sampai ke pelosok tanpa memandang kelas ekonomi. Fakta ini tentu memberikan gambaran bahwa peluang pasar yang besar di sektor mobile content. Bayangkan, satu mobile content yang bisa diunduh 200 juta orang Indonesia, maka anggaplah seorang developer menerima fee untuk 1 mobile apps yang dinduh Rp 1000 saja, dapat dibayangkan berapa penghasilan yang dapat diterima oleh seorang developer, bukan?

WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau disingkat BWA) yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga merupakan teknologi dengan open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband ‘last mile’, ataupun backhaul.
Wi Max Standar BWA yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE), seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA. Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan Broadband Provider (BP). Perbandingan beberapa karakteristik sistem wireless data berkecepatan tinggi digambarkan oleh First Boston seperti berikut.


WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti komunikasi perangkat WiMAX di antara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70 MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul, dan high speed enterprise.
Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11 dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN.
Standar keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika, sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.
Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5 GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi satelit.
Elemen/ perangkat WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris lainnya.

Base Station (BS)

Merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS terdiri dari:

  • NPU (networking processing unit card)
  • AU (access unit card)up to 6 +1
  • PIU (power interface unit) 1+1
  • AVU (air ventilation unit)
  • PSU (power supply unit) 3+1

Antena

Antena yang dipakai di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani.

Subscriber Station (SS)

Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
BWA WiMAX adalah standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP). Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala kecil.
WiMax adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan standar dan implementasi yang mampu beroperasi berdasarkan jaringan nirkabel IEEE 802.16, seperti WiFi yang beroperasi berdasarkan standar Wireless LAN IEEE802.11. Namun, dalam implementasinya WiMax sangat berbeda dengan WiFi.
Pada WiFi, sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi selular.
Banyaknya institusi yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu. Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path signals), sebagaimana standar 802.16n.

Banyak keuntungan yang didapatkan dari terciptanya standardisasi industri ini. Para operator telekomunikasi dapat menghemat investasi perangkat, karena kemampuan WiMAX dapat melayani pelanggannya dengan area yang lebih luas dan tingkat kompatibilitas lebih tinggi. Selain itu, pasarnya juga lebih meluas karena WiMAX dapat mengisi celah broadband yang selama ini tidak terjangkau oleh teknologi Cable dan DSL (Digital Subscriber Line).
WiMAX salah satu teknologi memudahkan mereka mendapatkan koneksi Internet yang berkualitas dan melakukan aktivitas. Sementara media wireless selama ini sudah terkenal sebagai media yang paling ekonomis dalam mendapatkan koneksi Internet. Area coverage-nya sejauh 50 km maksimal dan kemampuannya menghantarkan data dengan transfer rate yang tinggi dalam jarak jauh, sehingga memberikan kontribusi sangat besar bagi keberadaan wireless MAN dan dapat menutup semua celah broadband yang ada saat ini. Dari segi kondisi saat proses komunikasinya, teknologi WiMAX dapat melayani para subscriber, baik yang berada dalam posisi Line Of Sight (posisi perangkat-perangkat yang ingin berkomunikasi masih berada dalam jarak pandang yang lurus dan bebas dari penghalang apa pun di depannya) dengan BTS maupun yang tidak memungkinkan untuk itu (Non-Line Of Sight). Jadi di mana pun para penggunanya berada, selama masih masuk dalam area coverage sebuah BTS (Base Transceiver Stations), mereka mungkin masih dapat menikmati koneksi yang dihantarkan oleh BTS tersebut. Selain itu, dapat melayani baik para pengguna dengan antena tetap (fixed wireless) misalnya di gedung-gedung perkantoran, rumah tinggal, toko-toko, dan sebagainya, maupun yang sering berpindah-pindah tempat atau perangkat mobile lainnya. Mereka bisa merasakan nikmatnya ber-Internet broadband lewat media ini. Sementara range spektrum frekuensi yang tergolong lebar, maka para pengguna tetap dapat terkoneksi dengan BTS selama mereka berada dalam range frekuensi operasi dari BTS.
Sistem kerja MAC-nya (Media Access Control) yang ada pada Data Link Layer adalah connection oriented, sehingga memungkinkan penggunanya melakukan komunikasi berbentuk video dan suara. Siapa yang tidak mau, ber-Internet murah, mudah, dan nyaman dengan kualitas broadband tanpa harus repot-repot. Anda tinggal memasang PCI card yang kompatibel dengan standar WiMAX, atau tinggal membeli PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) yang telah mendukung komunikasi dengan WiMAX. Atau mungkin Anda tinggal membeli antena portabel dengan interface ethernet yang bisa dibawa ke mana-mana untuk mendapatkan koneksi Internet dari BTS untuk fixed wireless.

Test Equipment WiMAX

Vendor / Manufactures WiMAX

Berikut adalah perusahaan pembuat perangkat WiMAX

WiMAX di Indonesia

Di Indonesia, izin prinsip penyelenggaraan jaringan WiMAX di frekuensi 2,3 GHz diberikan melalui proses lelang yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi Depkominfo yang hasilnya diumumkan pada 16 Juli 2009 [1][2]. Hasil lelangnya adalah:

Operator 4G WiMAX Pertama di Indonesia

Sitra WiMAX adalah operator 4G WiMAX pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G Wireless Broadband di bulan Juni 2010. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD. Sebelum hadir secara komersial untuk publik, Sitra telah melayani sedikitnya 2000 pelanggan di kawasan Jakarta Barat dan Karawaci yang mendapatkan layanan ujicoba gratis sejak September 2010.

1.      Gadget

Smartphone adalah sebuah device yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti telepon atau sms) juga di dalamnya terdapat fungsi pda (personal digital assistant) dan berkemampuan seperti layaknya komputer.
Ada banyak tipe dari sistem operasi untuk Smartphone, diantaranya: Symbian, Android, Blackberry, Palm Pre, Apple iPhone dan Windows Mobile. Yang paling populer adalah Apple iPhone, dan yang terbaru adalah Android. Android adalah sistem operasi mobile yang dikembangkan oleh Google. Android adalah sistem operasi mobile pertama yang merupakan open source secara utuh. Apple iPhone, yang memiliki beberapa sistem operasi seperti 3G dan 3GS, adalah smart phone yang paling terkenal saat ini., karena sistem operasinya dapat diotak-atik sesuai kebutuhan yang dapat digunakan untuk mendownload aplikasi yang dibuat Apple (biasa disebut Apps) seperti games, peralatan GPS dan aplikasi lainnya. Setiap pengguna juga dapat membuat Apps mereka sendiri dan mempublishnya ke App Store. Palm Pre mempunyai sistem operasi yang mempunyai fungsi pad Internet dan mensupport bahasa pemrograman yang Internet-based seperti CSS, HTML dan JavaScript. BlackBerry adalah smart phone yang memiliki player multimedia dan instalasi software pihak ketiga. Windows Mobile memiliki kemampuan seperti PDA. Symbian adalah sistem operasi yang original untuk smartphone dengan sejarah yang paling kaya dan pemegang pasar terbesar.


Dua produsen teknologi besar, Apple dan Samsung, secara resmi menandatangani kesepakatan kerja sama untuk memproduksi cip A-series untuk perangkat iOS. Menurut laporan yang dilangsir The Korea Ekonomic Daily, kesepakatan itu ditandatangani pada 14 Juli 2013.
"Samsung Electronics telah menyuplai AP (Application Processor) untuk Apple sejak 2007. Tapi kontrak berakhir karena Apple menyuplai cip A8 AP nano di TSMC pada 2012. Saat itu Samsung dan Apple dalam persengketaan hak paten. Samsung Electronics kini telah mengembangkan cip model 14 nano mengungguli rivalnya, TSMC, untuk kembali mendapatkan pemesanan dari Apple," TSMC menyatakan.























Penutup
Kesimpulan :
1.   Dari jaman - kejaman Mobile Technolgy selalu berkembang dan semakin canggih
2.   Operator semakin hari semakin bersaing guna mendapatkan konsumen yang banyak untuk mempuaskan pelanggannya
3.   Mobile technology pun semakin canggih dengan adanya gadget dan hp pintar dengan banyak macam
Daftar Pustaka
1.   Ahmad. (2010). Mobile Technology _ JuLzzzzZ's Blog. Jakarta: Erlangga.
2.   Rahmat, G. (2008). Perkembangan Teknologi . Jakarta: PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia).